
Kroco – Eduwisata Preneur Sikaspuk Proklim KBA Bantala Abyudaya menerima kunjungan mahasiswa dari Vrije Universiteit Amsterdam Belanda Isa Van Meer dan Lynn Zuidema bersama Mahasiswa Universitas Gajah Mada dengan Puskemas Pengasih 1 dengan kegiatan summer course tahun 2024 tema perubahan iklim. Tempat yang akan dikunjungi sebagai titik lokasi summer course meliputi Posyandu Kenanga, Bank Sampah Induk Dhuawar Sejahtera, Lumbung Organik Dhuawar, Biovlog Filtrasi, Galeri Omah Dhuawar dan terakhir melihat kegiatan Kader Pemberdayaan di Joglo Bantala Abyudaya.
Kegiatan summer course diawali di Posyandu Kenanga melihat kegiatan 5 langkah posyandu yang meliputi langkah pertama adalah pendaftaran, langkah kedua pengukuran antropometri (bb, tb, lila dan lika), langkah ketiga pencatatan, langkah keempat pelayanan kesehatan (penyuluhan dan edukasi) dan langkah yang terakhir langkah kelima pemberian PMT. Bagi anak yang tidak bisa datang ke posyandu karena sedang sakit atau orang tua sedang ada acara lain tidak bisa mengantarkan anaknya ke posyandu maka petugas posyandu akan melakukan kunjungan kerumah balita tersebut.
Selesai melihat kegiatan di Posyandu Kenanga dilanjutkan melihat kegiatan Bank Sampah Induk Dhuawar Sejahtera dan Kampung Iklim Bantala Abyudaya serta Galeri Omah Dhuawar. Kampung Iklim Bantala Abyudaya saat ini sedang menerima program Hibah Pengabdian Masyarakat dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) yang dilaksanakan dengan kolaborasi antara Universitas AKPRIND Indonesia dan Universitas AMIKOM Yogyakarta. Kegiatan di tahun pertama (2024) adalah pembangunan sistem percontohan pengolahan sampah organik terpadu dengan mengimplementasikan penggunaan TTG dalam budidaya maggot sebagai agen pengurai sampah yang terintegrasi dengan pertanian dan perikanan untuk mendukung terwujudnya Desa Eduwisata Preneur berbasis lingkungan di Padukuhan Kroco.
Ani Purwanti, S.T., M.Eng. selaku Ketua TIM Program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) tahun 2024 mengatakan bahwa : kunjungan mahasiswa ke Eduwisata Preneur Sikaspuk di Padukuhan Kroco tidak hanya memberikan manfaat akademis tetapi juga sosial dan ekonomi, baik bagi mahasiswa maupun masyarakat desa. Ini merupakan langkah penting dalam membangun kesadaran dan pengetahuan tentang keberlanjutan serta praktik ramah lingkungan di kalangan generasi muda. Kunjungan ini juga dapat membantu mempromosikan Eduwisata Preneur Sikaspuk sebagai destinasi pariwisata edukatif

Peserta summer course melihat kegiatan pemilahan sampah di Bank Sampah Induk Dhuawar Sejahtera, pemilahan sampah an organik seperti kertas, plastik, logam dan kaca sesuai spesifikasinya. Sampah didapatkan dari setoran warga sekitar bahkan dari warga luar kalurahan/kapanewon dengan sampah sudah terpilah dari sumbernya dimasing-masing rumah tangga. Peran dari bank sampah adalah melakukan edukasi kepada warga atau nasabah bank sampah agar memilah sampahnya dengan harapan kedepan ada perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah.
Sedangkan sampah organik diolah di Lumbung Organik Dhuawar ada yang dengan pengomposan model ember tumpuk dan ada yang dengan budidaya maggot. Peserta summer coure melihat siklus kehidupan maggot, dengan melihat kandang lalat , melihat kandang maggot (penetasan dan pembesaran) juga mendapatkan banyak informasi dari pengelola lumbung organik terkait budidaya maggot. Maggot fersh dapat dijadikan pakan ikan dan unggas, sedangkan kasgotnya dijadikan pupuk organik. Budidaya Maggot merupakan sebuah solusi dalam penyelesaian sampah organik.

Kemudian peserta berlanjut melihat budidaya ikan nila dengan biovlog filtrasi dimana ikan nila diberi pakan dari maggot baik basah ataupun yang sudah dikeringkan. Tujuan awal dari pendirian wisata edukasi preneur ini adalah mengintegrasikan pengelolaan sampah dengan pertanian, perikanan dan peternakan sehingga pengunjung dalam satu area bisa mendapatkan berbagai edukasi pembelajaran dari pengelolaan sampah yang terintegrasi.

Selanjutnya peserta summer course melihat galery omah dhuawar yang dijadikan sebagai ruang display untuk memajang aneka produk kerajinan daur ulang dari sampah dan aneka produk olahan pangan lokal. Galery omah dhuawar ini merupakan pengembangan dari pilar kewirusahaan KBA Bantala Abyudaya. Setelah selasai melihat semuanya para peserta mengisi buku tamu digital yang didalamnya juga terdapat form untuk memberikan kritik dan saran eduwisata preneur sikaspuk.
Terakhir mengikuti pembuatan perangkap nyamuk (lavitrap)yang dibuat dari limbah botol plastik bekas bersama Kader Pemberdayaan di Joglo Bantala Abyudaya. Adapun alat dan bahan yang digunakan botol air mineral bekas ukuran 1,5 liter, jaring atau kasa hitam, plastik hitam, lapban hitam, lapban bening, steplles, pisau cutter dan gunting, sedangkan bahannya air bersih atau hujan tanpa bahan kimia atau air rendaman rumput yang direnam 1×24 jam, gula merah 1 sendok makan, ragi 1/2 sendok teh. Peserta summer course antusias mengikuti pembuatan perangkap nyamuk (lavitrap).

Dari sampah bisa menjadi uang. Menuju menjadi masyarakat Indonesia yang mandiri. Proud for my village. I love and miss u forever.