Kroco – IKM Worbak Nabire Papua Tengah melakukan serangkaian kunjungan di beberapa tempat di Daerah Istimewa Yogyakarta diantaranya di Maduksimo Kabupaten Bantul tentang pengolahan limbah menjadi briket, pembuatan pakan ternak di Pakem Kabupaten Sleman dan pengolahan limbah kopra (sabut kelapa) di KBA Bantala Abyudaya Kroco Sendansgari Pengasih Kulon Progo.
Pedukuhan Kroco Kalurahan Sendangsari Kapanewon Pengasih Kabupaten Kulon Progo sebaian besar warganya memiliki tanaman pohon kelapa di lahan pekarangannya. Sejak zaman belanda secara turun temurun limbah sabut kelapa dibuat menjadi kerajinan sabut kelapa berupa matras, keset dan sapu. Kerajinan sabut kelapa tersebut tidak hanya untuk kebutuhan masyarakat lokal di Kabupaten Kulon Progo saja bahkan penjualannya sampai luar Kabupaten dan luar Propinsi.
Peserta kunjungan dari IKM Worbak Nabire Papua Tengah tidak hanya menonton saja tetapi bersama pengrajin ikut terlibat langsung praktek pembuatan kerajinan sabut kelapa mulai dari nguntil serat, memasukan serat kedalam anthok sampai menjadi sapu. Menurut Rita Margaretha selaku yang mendampingi kunjungan berkata : ingin memperkenalkan potensi yang ada di Yogyakarta dan setelah berkunjung bahkan ikut terlibat langsung dalam pembuatan briket, pembuatan pupuk dan pembuatan tali serta sapu sabut kelapa nantinya bisa diterapkan ditempal asal mereka di Nabire Papua Tengah.
Produk kerajinan sabut kelapa merupakan UMKM dan menjadi Pilar Kewirausahaan Kampung Berseri Astra (KBA) Bantala Abyudaya) dan saat ini menjadi bagian dari story telling eduwisata preneur sikaspuk yang dikolaborasikan dengan edukasi pengelolaan mata air, pengelolaan sampah terintegrasi dengan pertanian dan perikanan serta peternakan salah satunya adalah lumbung organik yang kegiatannya melakukan pengomposan dengan budidaya magot. Kasgot dari magot untuk dijadikan pupuk pertanian, sedangkan magotnya selain untuk pakan ikan juga untuk pakan unggas.
Keren,bisa menginspirasi bagi masyarakat untuk ekonomi kreatif 👍👍