Kunjungan Studi Tiru Pengelolaan Wisata dari Kampung Berseri Astra (KBA) Graulan Giripeni Wates ke KBA Bantala Abyudaya Kroco Sendangsari

Padukuhan Graulan Kalurahan Giripeni Kapanewon Wates Kabupaten Kulon Progo setelah mengikuti beberapa tahapan mulai dari kelas Generasi KBA hingga kelas Tunas KBA akhirnya lolos dan mendapatkan ketetapan dari PT Astra Internasional Tbk menjadi Kampung Berseri Astra (KBA) Graulan. KBA Graulan yang letaknya strategis berada diselatan jalan nasional (proliman) patung kuda ke selatan persisnya dibelakang kantor Pemerintah Kalurahan Giripeni mempunyai potensi yang bagus dengan dukungan kelompok-kelompok yang ada seperti kelompok tani, kelompok wanita tani, bank sampah, pos paud, sekolah dasar, taman bacaan masyarakat, umkm dan masih banyak lagi kelompok lainnya.

Sebagai upaya dalam peningkatan kapasitas pengelolaan KBA sehingga perlu diadakannya studi tiru tentang pengelolaan KBA dengan melakukan kunjungan ke KBA Bantala Abyudaya di Padukuhan Kroco Kalurahan Sendangsari Kapanewon Pengasih Kabupaten Kulon Progo. Materi kunjungan studi tiru fokus pada pengelolaan pilar kewirausahaan yaitu pengelolaan wisata yang menjadi pintu dalam peningkatan ekonomi khususnya dalam pembuatan stroy telling. Sekitar 20 orang pengelola KBA Graulan, Local Champion (LC) KBA Graulan bersama Administrasi KBA Graulan serta Koordinator Pilar Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan dan Kewirausahaan sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut mengambil paket wisata premium plan, informasi paket wisata bisa dilihat diwebsite sikaspuk.com

Sebgai tempat kunjungan wisata dari KBA Graulan, Eduwisata Preneur Sikaspuk KBA Bantala Abyudaya yang merupakan pilar kewirausahaan KBA Bantala Abyudaya mempunyai Story Telling tentang misi penyelesaian sampah yang terintergrasi dan terdigitalisasi. Pengunjung studi tiru dari KBA Graulan diterima di halaman masjid al Firman menerima sambutan dan arahan dari Sugiyanto, S.E. selaku ketua pengelola Eduwsiata Preneur Sikaspuk dilanjutkan ice breaking berupa tepuk tangan konsentrasi, angin berbalik arah, hariman harimin hariamau dan aram sam sam oleh Slamet Supriyono, S.Si. selaku tim destinasi dan pengembangan wisata juga menjabat sebagai Dukuh Kroco.

Titik lokasi pertama yang menjadi kunjungan adalah mata air mbesole, dimana peserta yang akan mengikuti misi penyelesaian sampah mendapatkan edukasi pengelolaan mata air dengan penanaman tanaman pelindung air disekitar mata air serta edukasi pola hidup bersih sehat berupa cara cuci tangan yang benar dan menggunakan sabun eco enzyme mengandung maksud filosofi dengan membersihkan diri (cuci tangan dan muka) sehingga bersih fisik dan pikiranya dengan harapan nantinya berhasil melewati segala tantangan yang dihadapi sehingga misi penyelesaian sampah berhasil dikerjakan. Perjalanan berikutnya menuju omah rempah untuk menikmati sajian minuman rempah dan snack olahan pangan lokal. Selain untuk melestarikan budaya/tradisi leluhur konsumsi jamu atau minuman rempah lainnya bertujuan mensosialisasikan gemar memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanami tanaman obat keluarga termasuk tanaman empon-empon bahkan tanaman tersebut menggunakan pupuk organik sehingga menjadikan badan sehat dan kuat.

Setelah menikmati sajian minuman rempah dan snack olahan pangan lokal peserta melanjutkan melihat pohon randhu dan awar-awar, dimana pohon randhu dan awar awar ini menjadi iconik penyebutan sebuah tempat yang berada di lokasi KBA Bantala Abyudaya yaitu Dhuawar singkatan dari Randhu Awar-awar. Konon dikisahkan secara turun temurun bahwa lokasi KBA Bantala Abyudaya terdapat pohon Randhu dan Awar-awar yang tumbuh subur besar dan berdampingan, sehingga orang dulu menamai tempat tersebut dengan sebutan Dhuawar. Setelah mengetahui sejarah asal usul penyebutan istilah Dhuwar berlanjut menuju ke Bank Sampah Induk Dhuawar Sejahtera belajar menyelesaikan sampah an organik, peserta belajar dari proses penerimaan sampah, penimbangan sampah, pencatatan sampah dan penyimpanan sampah termasuk pencatatan tabungan sampah kedalam buku tabungan sampah digital sebagai bentuk transaparansi pengurus kepada nasabah karena dengan buku tabungan digital nasabah dapat melihat saldo tabungannya bahkan detail jenis setoran tabungan sampahnya kapanpun dimanapun.

Misi selanjutnya adalah penyelesaian sampah organik dapur, dimana KBA Bantala Abyudaya mendirikan Lumbung Organik Dhuawar sebagai tempat pengomposan organik dengan budidaya maggot. Lumbung organik dhuawar menerima sedekah sampah organik dapur dari warga masyarakat sekitar, selama 3 bulan yaitu dari bulan Oktober-Desember 2024 telah menerima setoran sedekah sampah organik dapur dari 11 orang sebanyak 402,59 kg. Setoran sedekah sampah organik ditimbang dibank sampah dhuawar Sejahtera dan dicatat kedalam buku catatatan sedekah kemudian sampah organik tersebut diangkat dengan catrol sampah (Bantuan dari Univeritas Akprind Indonesia) untuk sampai di Lumbung Organik Dhuawar. Pengurus KBA Graulan melihat secara langsung rumah budidaya lalat hitam (BSF) serta proses pengambilan telur lalat BSF, kemudian melihat proses penetasan telur lalat di kandang maggot, dan pembesaran maggot. Hasil budidaya maggot untuk saat ini digunakan sendiri yaitu untuk pakan ikan nila dan ayam yang merupakan program integrasi pengelolaan sampah dengan perikanan dan peternakan. Sedangkan kasgotnya digunakan untuk pupuk tanaman.

Acara terakhir adalah refleksi, dimana peserta kunjungan merenungkan atau memikirkan sesuatu yang muncul setelah mengunjungi tempat eduwisata preneur sikaspuk KBA Bantala Abyudaya yang nanti bisa diterapkan di KBA Graulan, juga memberikan ulasan terkait eduwisata preneur sikaspuk lewat google map, mengisi buku tamu dan mengisi survey pengunjung dengan scan barcode dibantu oleh tim promosi dan layanan informasi eduwisata preneur sikaspuk KBA Bantala Abyudaya, dilanjutkan makan siang dengan menu pedesaan ala omah dhuawar. “Keluarga besar KBA Graulan merasa sangat senang bisa mendapatkan banyak ilmu yang mencerahkan dari pembelajaran mengelola potensi yang ada secara terintegrasi dan mengemas menjadi paket wisata, “ujar Sugiasmini Ketua KBA Graulan.